Karena Kita Manusia

Because We are a human

Berbagi Syukur

Kurang Pendengaran – tetap dihargai

9

Wawasan

12

Kenny Setiawan

Karyawan Swasta

Sekitar bulan Mei 2022, ibu saya kedatangan teman kuliah ke rumah kami. Waktu itu umur saya 30 tahun, pengangguran dan kerjaan harian saya waktu itu hanya bermain game, sesekali freelancer, dan judi online.. Ahahahah…

Saya sebenarnya dulu adalah lulusan salah satu universitas terkemuka di Jakarta. Sepulang wisuda, biasalahh.., sebagi lajang, dan merasa sduah berhasil lulus dengan IP Cum Laude saya hang on bareng teman-teman sampai hamper subuh. Kami bermotor ramai-ramai, namun ternyata mengawali hari itu, saya terbaring di rumah sakit karena (menurut teman) motor saya melenceng dan menabrak pos satpam di jalan masuk komplek perumahan saya. Saya selamat, gegar otak rngan, namun telinga mengeluarkan cairan dan darah terus menerus. Hasil akhirnya adalah saya mengalami angat kekuragan pendengaran di kedua telinga saya. Saya – sudah cacat.

Saya menjadi pengangguran selama lebih dari lima tahun. Awalnya ikut-ikut kerja freelance, karena tidak ada satu Perusahaanpn  yang mau menerima saya. Mungkin karen abelum tau caranya, penghsilan nggak pernah banyak. Saya mulai ikut judi online, dan beberapa kali menang, banyak boncosnya juga.

Lalu itulah, Mei 2022 ibu saya kedatangan teman kuliahnya. Biasa emak-emak, topik ceritanya mungkin tentang anak. Lalu saya dipangil ibu saya unutk menemui temannya itu. Ia seorang ibu juga, dengan empat anak yang paling kecil baru umut 7 tahun waktu itu. Dengan ibu saya sebagai penerjemah, ia menawarkan saya untuk bekerja remote sebagai tenaga design nya untuk website, iklan dan lain-lain. Ia memiliki Perusahaan export, dengan kantor pusat di Riau. Belum ada kantor di Jakarta. Saya ok saja.

Rupanya perusahaannya berkembang, dan ia membuka Gudang di sekitar daerah Pelabuhan Tanjung Priok. Saya diminta jadi pegawai tetap, dan tentu dong, saya bersedia. Dengan kantor yang jauh dari rumah dan setiap hari naik KRL, saya berangkat kerja. Saya setiap hari bertemu dengan beberapa rekan kerja, .

Beliau (Bos saya nggak mau ditulis Namanya… ahahhaa) la membuka sebuah komunitas. Memang sepertinya beberapa hari di bulan September 2024 ada beberapa kunjungan debt kolektor. Ada berapa teman kantor yang ternyata punya tunggakan dan belum bisa membayar. Saya sih nggak urusan kenapanya, tentu karena kebutuhan khusus dan berkaitan masalah keluarga. Dari ekpresi tamu yang dateng, saya tau kalau ia marah-marah. Teman saya menangis, malu. Lalu diajak biacara dengan bu Bos di ruangannya. Waktu itu saya pikir, mungkin akan di PHK.

Tapi ternyata tidak, beliau malah membuat CSR – yaitu komunitas untuk pegawai kantornya. Lalu lampu di meja saya menyala, tandanya bu Bos mau saya masuk ke ruangannya. Lalu beliau meminta saya dobel job, sebagai admin csr perusahaannya, namun dengan gaji setengah. Saya mau. Maka saya menjadi bendahara CSR sekaligus admin.

Seluruh karyawan yang mau boleh gabung menjadi anggota, dan alhasil, semua teman-teman kerja saya ternyata memang membawa asalah sendiri-sendiri dan bergabung degan CSR ini. Kami benar-benar diperlakuan selayaknya manusia, dihargai dengan kekurangan masing-masing, a.k.a saya yang budeg ini.

Saya lupa bulannya, tapi pertengahan 2023 Bu Bos ditipu temannya dan perusahaannya semacam mau pailit. Ia mengumpulkan kami semua menawarkan pension dengan  tunjangan pension yag tidak besar. Kami semua tidak ada yang ambil kesempatan itu. Saya pribadi, jika Perusahaan benar-benar tuutp, maka saya mengundurkan diri saya. Lalu teman saya, Helena, si sekretasi mengusulkan agar CSR nya menerima anggota juga dari luar Perusahaan, agar KOmunitas bisa terus berlanjut. Bu Bos Setuju, lalu mengankat seseorang dari kami untuk memberdayakan CSR, sementara beliau sendiri akan focus berjuang untuk usaha export.

Saya bersykur, mengenal perjuangan bersama dan diterima di lingkungan ini.  Ini adalah keluarga bagi saya. Terimakasih, ibu dan teman-teman.

Keajaiban kebersamaan kOMUNITAS cURHAT