Because We are a human
Berikut adalah 19 jenis penyakit autoimun
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada sendi, yang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan kekakuan.
Sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel beta di pankreas, yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin.
Penyakit ini menyerang lapisan pelindung (mielin) yang menutupi saraf, yang dapat menyebabkan masalah neurologis seperti kelelahan, kelemahan, dan gangguan penglihatan.
Penyakit ini menyebabkan tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan, yang dapat menyebabkan gejala seperti palpitasi, kegelisahan, dan penurunan berat badan
Penyakit ini menyebabkan kulit menjadi kering, gatal, dan bersisik.
Penyakit ini menyebabkan tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid, yang dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kenaikan berat badan, dan intoleransi dingin.
Kondisi ini menyebabkan reaksi alergi terhadap gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, barley, dan rye.
Penyakit ini menyerang saraf tepi, yang dapat menyebabkan kelemahan otot dan bahkan kelumpuhan.
Penyakit ini menyebabkan kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol dan aldosteron yang cukup
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.
Penyakit ini menyebabkan peradangan pada hati.
Penyakit ini menyebabkan sel darah merah hancur lebih cepat dari biasanya.
Penyakit ini menyebabkan penurunan jumlah trombosit (sel darah yang membantu pembekuan darah).
Kondisi saat terjadi peradangan pada saluran empedu hati, sehingga memicu sumbatan.
Penyakit autoimun yang menyerang kulit dan selaput lendir, menyebabkan lepuhan.
Penyakit autoimun yang menyebabkan hilangnya pigmen kulit, sehingga muncul bercak putih
Kondisi kulit yang menyebabkan ruam, gatal, dan kemerahan.
Pentingnya memahami
Penyakit autoimun tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol dengan baik melalui pengobatan dan manajemen yang tepat
Herbal: tidak disarankan
Herbal tidak disarankan untuk penderita autoimun karena beberapa herbal dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh yang berlebihan, yang justru dapat memicu atau memperburuk gejala penyakit autoimun
Beberapa herbal, seperti Echinacea, sering digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, pada orang dengan penyakit autoimun, peningkatan sistem kekebalan tubuh ini dapat menyebabkan reaksi yang berlebihan dan menyerang jaringan tubuh sendiri, memperburuk gejala penyakit.
Herbal dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang sedang dikonsumsi penderita autoimun, baik itu obat-obatan untuk mengontrol penyakit autoimun maupun obat-obatan lainnya. Interaksi ini dapat mengurangi efektivitas obat atau bahkan menyebabkan efek samping yang berbahaya
Beberapa herbal mengandung senyawa yang dapat merusak sel-sel tubuh atau organ tertentu, yang dapat memperburuk kondisi penderita autoimun
Penelitian tentang efektivitas dan keamanan herbal pada penderita autoimun masih terbatas. Selain itu, regulasi dan standar kualitas herbal seringkali tidak ketat, sehingga sulit memastikan keamanan dan kualitas herbal yang dikonsumsi
Echinacea:
Seperti yang telah disebutkan, Echinacea dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan dapat memicu kambuhnya penyakit autoimun.
Herbal yang Mengandung Lektin dan Aglutinin:
Legum (kacang-kacangan) mengandung lektin dan aglutinin yang dapat berikatan dengan bakteri baik dalam usus, sel epitel usus, atau keduanya sehingga menyebabkan peradangan dan memicu kondisi usus bocor, yang dapat menjadi pintu masuk kambuhnya autoimun.